SEJARAH PERKEMBANGAN ALAT PENERANGAN
- Kartika Nanda
- Feb 23, 2020
- 4 min read

Photo by Patrick Schneider on Unsplash
Alat penerangan merupakan salah satu hal terpenting bagi umat manusia. Penerangan alami tidak selalu menjangkau tiap sudut dunia, sehingga penerangan buatan diciptakan untuk menunjang berjalannya aktivitas sehari-hari manusia. Contoh dari penerangan alami yaitu sinar matahari dan api, sedangkan penerangan buatan adalah lampu. Pada zaman purba, manusia masih menggunakan api sebagai penerangan utama mereka saat gelap karena belum ditemukannya lampu. Lampu ditemukan sejak zaman purba dengan menggunakan bahan bakar minyak hewani. Sejak saat itu, terdapat beberapa perubahan dan perkembangan yang diterapkan pada teknologi lampu agar semakin mendukung fungsinya sebagai penerangan seiring berkembangnya zaman. Berikut merupakan sejarah perkembangan penerangan sejak sebelum penemuan lampu hingga saat ini.
1. Obor

Photo by fotografierende on Unsplash
Obor adalah sebuah tongkat yang salah satu ujungnya terbuat dari bahan yang mudah terbakar untuk dinyalakan dengan api sebagai sumber cahaya. Obor telah digunakan sebagai penerangan sejak zaman purba menggunakan bahan-bahan sederhana yang mudah ditemukan seperti kayu dan batu. Hingga kini, obor masih menjadi benda simbolik pada ritual keagamaan dan prosesi-prosesi lainnya seperti olimpiade dan aksi sulap (juggling).
2. Lampu purba
Manusia purba mulai bereksperimen untuk menciptakan alat penerangan lainnya yang lebih ergonomis dan efektif hingga kemudian ditemukanlah lampu yang terbuat dari cangkang atau batu berlubang berisi lumut yang direndam lemak hewani kemudian dibakar dengan api. Lampu ini yang kemudian dikembangkan kembali dengan menggunakan material-material baru seperti marmer, logam, tembikar, dan lain-lain. Selain itu, minyak nabati juga digunakan sebagai bahan bakar baru dalam penggunaan lampu ini.
3. Lilin

photo by fotografierende on Unsplash
Lilin adalah alat penerangan yang terdiri dari sumbu yang diselimuti bahan bakar padat. Benda ini telah digunakan orang mesir sejak 3000 tahun sebelum masehi. Di awal penemuannya, bahan yang digunakan adalah lemak hewani yang kemudian pada abad ke-19 digantikan paraffin hingga sekarang. Saat ini, fungsi lebih ke hal-hal seperti perayaan, upacara, ritual, bahkan untuk pengharum ruangan.
4. Lampu minyak

photo by Bernard Tuck on Unsplash
Pada abad ke-18, ditemukan pembakaran pusat yang memulai langkah besar evolusi lampu di Eropa muncul. Desainlampu yang menjadi peningkatan besar ini dibuat dengan cara sumber bahan bakar tertutup rapat dalam logam, dan tabung logam dapat disesuaikan untuk mengontrol intensitas pembakaran bahan bakar sehingga mempengaruhi intensitas cahaya. Cerobong kaca kecil juga ditambahkan untuk melindungi api dan mengontrol aliran udara ke api. Ahli kimia asal Swiss, Ami Argand, merupakan orang yang mengembangkan penggunaan lampu minyak ini pada 1783. Pada 1859, dilakukan pengeboran sumur minyak bumi pertama di dunia dan membuat lampu minyak tanah semakin populer.
5. Lampu gas
Seiring berjalannya waktu, berbagai jenis lampu baru berkembang. Pada akhir abad ke-18, gas batubara digunakan untuk penerangan rumah. Penemu Jerman Freidrich Winzer adalah orang pertama yang mematenkan pencahayaan gas batubara pada 1804 dan "thermolampe" menggunakan gas yang disuling dari kayu dipatenkan pada 1799. David Melville menerima paten lampu gas A.S. pertama di tahun 1810. Gas batubara sendiri sempat dikecam karena dianggap tidak aman. Meski begitu, hingga awal abad ke-19, sebagian besar kota di Eropa dan Amerika Serikat menggunakan bahan bakar ini untuk lampu penerangan jalan.
6. Lampu busur karbon

Dengan munculnya listrik, perkembangan lampu pun ikut terpengaruh. Pada 1801, lampu busur karbon listrik ditemukan oleh Sir Humphrey Davy. Cara kerja lampu ini yaitu dengan menghubungkan dua batang karbon ke sumber listrik. Ujung lain dari batang berjarak sehingga arus listrik mengalir melalui "busur" karbon penguapan dan menciptakan cahaya putih yang intens. Kekurangan dari lampu ini yaitu mengotori udara melalui emisi uap karbon.
7. Lampu pijar

Pada tahun 1808, lampu pijar mulai dibuat oleh ahli Inggris Warren de la Rue menggunakan kumparan platinum. Tapi, bola lampu ini terlalu mahal dan umurnya sangat pendek. Namun, temuan de la Rue tersebut dilanjutkan W. R. Glove pada 1840. Glove menemukan bola lampu pijar dengan kumparan platinum yang bisa digunakan secara praktis sebagai lampu listrik. Pada 1860, Swanmelanjutkan temuan tersebut dengan menciptakan bola lampu karbon dengan kertas karbonisasi dan pemrosesan serat kapas dengan asam sulfat. Cara tersebut membuat masalah menghitamnya bola lampu awal. Setelah itu, Thomas Alva Edison tenggelam dalam penelitian selama bertahun-tahun untuk melanjutkan penelitian tentang bola lampu pijar. Edison berhasil menunjukkan bola lampu yang menggunakan pompa knalpot merkuri yang ditingkatkan dan filamen karbon untuk bersinar selama lebih dari 40 jam. Setelah menemukan bahwa bambu adalah bahan filamen yang sangat baik, Edison memperoleh sampel bambu dari seluruh dunia. Edison menemukan bahwa bambu Hachiman dari daerah Kyoto di Jepang paling cocok untuk tujuannya dan terus menggunakan bambu ini selama sepuluh tahun sesudahnya. Untuk mempopulerkan penerangan listrik, Edison juga merancang sejumlah perangkat yang terkait dengan bola lampu listrik, perkabelan dan pembangkitan dan transmisi listrik, seperti soket, sakelar, sekring pengaman, hingga switchboard. kemudian mengembangkan dan mematenkan bola lampu pijar pada 1879. Lampu milik Edison ini kemudian menjadi dasar dari lampu pijar modern.
8. Lampu neon

Photo by Victor Garcia on Unsplash
Pada tahun 1911, Georges Claude menemukan lampu neon. Dia mengembangkan tabung dengan gas neon sebagai isinya, ketika tegangan tinggi diterapkan pada dua elektroda di kedua ujung tabung, benda iu memancarkan cahaya merah yang benderang. Dengan cepat lampu neon menghiasi eksterior bangunan komersial di kota-kota dunia. Hingga saat ini, lampu neon dikembangkan dengan berbagai macam bentuk, salah satunya neon flex yaitu lampu neon dengan wujud menyerupai kabel sehingga dapat dibentuk-bentuk sesuai keinginan.
9. Lampu LED

Photo by Taofeek Obafemi-Babatunde on Unsplash
Lampu LED atau singkatan dari Lampu Light Emitting Diode adalah salah satu komponen elektronik yang terbuat dari bahan semi konduktor jenis dioda yang mampu memancarkan cahaya. Penelitian lampu ini dimulai pada tahun 1907 dimana Henry Joseph Round menemukan bahwa bahan anorganik dapat menyala ketika sebuah arus listrik diterapkan. Hingga pada tahun 1962, Nick Holonyak seorang berkebangsaan America mengembangkan luminescense merah pada dioda (tipe GaAsP), mengawali lahirnya industri LED.
Demikian sekilas ringkasan sejarah perkembangan alat penerangan di dunia. Semoga bermanfaat bagi pembaca-pembaca sekalian.
Comments